Breaking News

LEMKIRA Bantah Kabid Disdik Sulsel Bagi Proyek, PERAK Gaspol Turunkan Tim Investigasi

MAKASSARSATUSUARA.CO.ID-Makassar -- Berita yang tayang baik di beberapa  media online soal Kabid SMA Disdik Sulsel bagi-bagi proyek di bantah keras Ketua LSM LEMKIRA, Risal Noma. 

Menurut Risal Noma, perbincangan di salah satu grup WhatsApp pendidikan “Forum Peduli Pendidikan”, Sabtu (27/7/24) bukan untuk konsumsi publik. 

"Kami keberatan kepada pihak yang memasukkan chat saya di grup pendidikan menjadi sebuah berita dan meluas ke beberapa media online," ucapnya dalam rilis yang disebar ke awak media, Senin (29/7/24).

Lanjut Risal, yang kami sangat sesalkan karena oknum yang memasukkan berita, termasuk media yang menayangkan berita tidak melakukan konfirmasi ulang dan ini pelanggaran, sehingga kami tidak bertanggung jawab atas meluasnya pemberitaan tersebut.

"Kami prihatin dan seolah ada kesan ada oknum yang ingin menghancurkan saya, serta akan merusak hubungan saya dengan Disdik Sulsel. 
Sekali lagi, berita itu telah merugikan kami baik secara personal maupun kelembagaan," tegas pria mantan ASN Disdik Sulsel ini. 

Risal juga memohon maaf kepada pihak yang terkait atas pemberitaan yang telah mencoreng Disdik dan semua teman kami yang sudah lama kami jalin dengan susah payah. 

"Kami juga minta media yang bersangkutan untuk mendelete (menghapus) tersebut guna memulihkan nama saya," tambahnya lagi.

Sementara itu, Sul salah satu Aktivis media sangat menyayangkan jika ada yang meminta penghapusan berita karena itu dianggap penghinaan terhadap profesi jurnalistik.

"Jelas dalam UU Pers dan KEJ mengatur tentang hak jawab jadi bukan dengan menghapus berita. Saya rasa mungkin yang bersangkutan kurang paham regulasi kewartawanan," terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Plt Koordinator Divisi Investigasi dan Pengumpulan Data LSM PERAK Indonesia, Muh. Taufan mengingatkan jika apa yang di-posting di grup itu sudah menjadi konsumsi publik dan sudah memenuhi unsur UU ITE.

"Jadi ketika sudah jadi konsumsi publik jelas itu bukan ranah pribadi lagi dan tidak ada alasan yang membenarkan bahwa itu bukan untuk konsumsi publik termasuk dijadikan bahan referensi," jelas Aktivis anti korupsi ini.

Taufan juga mengingatkan kembali kasus yang beberapa waktu lalu menimpa salah satu Bupati di Sulsel yang akhirnya memenjarakan sipemosting kata-kata di salah satu grup WhatsApp.

"Malah kami melihat ada yang aneh atau janggal ketika tidak konsisten terhadap apa yang sudah disampaikan atau dikeluarkan," ucapnya lagi.

Taufan juga segera melakukan rapat koordinasi lembaganya untuk menurunkan Tim terkait proyek DAK Fisik reguler yang dimaksud.

"Segera kami siapkan Tim, intinya kami tidak akan beri celah untuk adanya dugaan kerugian negara dan rekayasa administrasi dalam proyek ini. Karena kami sudah mencium adanya dugaan permufakatan jahat dalam proyek tersebut," pungkasnya.

Diketahui, pemberitaan tersebut viral setelah proyek tersebut disinggung di salah satu Grup WhatsApp Forum Peduli Pendidikan.

(*)
© Copyright 2022 - MAKASSAR SATU SUARA