Breaking News

Viral Pemagaran Jalan, Keluarga Lifran Siapkan Langkah Hukum Jerat Provokator

MAKASSAR.SATU.SUARA.CO.ID
Makassar, Sulsel - Sempat viral dan heboh warga di Jalan Balangturungan, Kelurahan Daya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dituding membangun pagar dan teras di depan rumahnya hingga mengambil setengah badan jalan, namun pemerintah setempat melalui Lurah Daya di beberapa media online menyatakan kalau itu sudah benar dan lahan tersebut sudah sesuai batas tanah milik Lifran. Berita inipun hingga viral di media sosial.

"Kami protes, saya kan sebelumnya sudah kasih tahu warga bagaimana ini fasilitas umum yang sudah kita gunakan puluhan tahun, setuju tidak dipersempit? Warga tidak setuju," ujar warga bernama Hawaniah yang sebelumnya dimuat di beberapa media online, Jumat (28/3/2025).

Dalam pemberitaan tersebut, Hawaniah mengaku telah mengumpulkan tanda tangan dan foto copy KTP warga yang tidak setuju jalan itu dipersempit lalu dibawa ke kantor kelurahan. Berdasarkan informasi dan pantauan media, tanda tangan warga yang dikumpulkan diterima langsung Seklur Daya (5/3/25).

Menurut hawaniah, akibat jalan sempit, akses keluar masuk kendaraan makin sulit. Bahkan mobil pemadam kebakaran sempat kesulitan masuk saat terjadi kebakaran di sekitar lokasi.

"Kemarin itu susah, damkar waktu masuk, buru-buru masuk bisa, tapi pas mundur tidak bisami. Sebelumnya bisa mobil truk lewat. Bisa ditanya ke warga lain, karena banyak katanya yang melapor karena katanya saya saja yang keberatan karena punya mobil. Padahal bukan hanya saya, banyak, mau dikata warga di belakang keberatan cuma tidak berani bicara, saya hanya mewakili mereka semua," katanya.

Sementara itu, Lurah Daya Kecamatan Biringkanayya, Nur Alam dalam konferensi persnya membantah dengan tegas tudingan Hawaniah dan menyampaikan, jika ini persoalan pribadi yang seolah-olah di framing adanya salah seorang warga yang melakukan arogansi pemagaran jalan.

"Intinya disini ada permasalahan pribadi dan kami sudah beberapa kali mediasi," ungkap Nur Alam didampingi Binmas dan Ketua LPM Kelurahan Daya tersebut saat melakukan klarifikasi.

Nur Alam juga mengklarifikasi jika ada foto dan video yang sengaja diedit atau digabungkan di grup sosial media antara masalah jalan tersebut dengan peristiwa kebakaran baru-baru ini.

"Ada oknum yang sengaja menggabungkan peristiwa kebakaran tersebut dengan video saya marah-marah waktu ukur jalan untuk perbaikan," bebernya lagi.

Lurah Daya menjelaskan, jika lokasi kebakaran dan lokasi yang dimaksud itu sangat jauh ke belakang dan yang membuat mobil damkar tak bisa lewat itu masih di bagian belakang dimana lorongnya sempit karena cuma motor yang bisa lewat.

Melihat perkembangan pemberitaan yang terus menyudutkan Lifran selaku pemilik rumah dan lahan. Jerry Andreas Daeng Nyonri selaku anak kandung yang bersangkutan tidak akan tinggal diam. Iapun membantah jalanan yang dibanguni pagar dan teras adalah fasilitas umum. Andreas menegaskan teras dan pagar dibangun di atas tanahnya sendiri.

"Luas lahan itu sesuai ukuran tanah 6 are dan pemerintah setempat maupun BPN tahu karena lengkap administrasi kami. Jadi, kalau mau protes silahkan gugat ke Pengadilan," jelas Daeng Nyonri saat memberikan keterangan kepada awak media, Kamis (10/4/25).

Sebagai anak pemilik lahan tersebut, Andreas
merasa tidak nyaman karena adanya berita viral di sosmed yang mana berita itu hoax. Andreas juga sangat menyayangkan adanya beberapa komentar dari pihak warga yang kurang baik akibat dari terprovokasi.

"Keluarga dan kawan-kawan di Makassar menelpon dan juga merasa tidak nyaman sampai mau diinterprestasi bahwa ini Siri' dimana ortu saya dituding mengambil hak orang lain. Namun, saya suruh untuk tahan dulu saya koordinasikan tim Hukumku dulu," terang Dg Nyonri.

Penasehat Hukum keluarga Daeng Nyonri, Adiarsa MJ, SH, MH yang dikonfirmasi mengatakan, sementara melakukan pengkajian dan telah menyiapkan upaya hukum untuk oknum provokator tersebut.

"Sementara kita kaji dan siapkan upaya hukum untuk dilaporkan pidananya. Sementara kita kaji KUHAP, UU ITE dan pelanggaran hukum apa yang dilakukan oknum tersebut," jelas pria yang berprofesi sebagai Pengacara muda ini.

Adiarsa juga mengingatkan agar oknum-oknum yang membuat gerakan dan sengaja mengviralkan agar berpikir dua kali sebelum terjerat hukum.

Sebelumnya upaya mediasi yang dilakukan pemerintah setempat sudah sering dilakukan namun ada beberapa orang yang selalu menjadi kendala. Bahkan, tidak hanya orang tua Dg Nyonri yang mendapat hujatan dan hinaan, Lurah Dayapun tak luput dari bullyian di medsos.(*)
© Copyright 2022 - MAKASSAR SATU SUARA